Support dan dorongan semangat dari berbagai elemen mahasiswa dan aktivis terus berdatangan untuk mendukung pencalonan Dr Drs Nikson Nababan M.Si untuk maju pada Pemilihan Gubernur Sumatera Utara (Pilgubsu) 2024.
Tak terkecuali dari kelompok aktivis, Aliansi Pemuda Islam Sumatera Utara. Mereka turut menyambangi langsung kediaman Nikson Nababan sekaligus berbincang dan memberikan pandangannya, terkait kepemimpinan di Sumatera Utara, Senin (13/5).
"Nikson Nababan layak untuk memimpin Sumatera Utara. Saya punya penilaian, dengan melihat program kerja yang selama ini dilaksanakan beliau di Tapanuli Utara. Kita memang butuh sosok pemimpin yang punya pengalaman," tutur Taufik, salah satu aktivis pemuda saat berbincang di kediaman Nikson Nababan, Jalan Sei Seruai No. 33 Medan.
Taufik menyebut, Sumatera Utara masih menyisakan persoalan yang cukup serius. Baik di sektor infrastruktur, pendidikan, dan ekonomi. "Untuk itulah, kami merasa perlu mendorong hadirnya sosok pemimpin untuk Sumatera Utara yang punya visi misi jelas," ujarnya.
Sementara itu, Rizki, yang juga aktivis mahasiswa menambahkan, persoalan di Sumatera Utara dengan segala konflik yang ada, harus segera diselesaikan. "Konflik agraria, dan lain-lain juga termasuk masalah serius di Sumut. Kami mendorong, ada sosok yang berani menuntaskan persoalan ini, Pak Nikson adalah salah satu di antaranya," imbuhnya, didampingi Ikhsan, Ilham, Fadil dan sejumlah aktivis lainnya.
Menyahuti dorongan dan semangat para aktivis, mantan Bupati Taput 2 periode Nikson Nababan langsung memberi tanggapan. Dia pun membeberkan sederet kinerja positif yang telah ditunaikannya dan akan diadopsi untuk Suamtera Utara.
Dikatakan, Nikson Nababan merupakan putra daerah asli Sumatera Utara, yang bukan ujug-ujug jadi bupati. "Dari survei yang pernah dilakukan, saya nomor urut 7 dari 8 calon yang ikut sebagai kontestan Pilkada Taput 2013. Saya bersyukur, keadaan jadi berbalik setelah saya banyak bertemu masyarakat di pedesaan," ujar Ketua DPC PDIP Taput ini.
"Saya fokus pada infrastruktur, pendidikan, kesehatan, dan pembenahan birokrasi. Tekad saya untuk membangun itu dari desa. Hal ini sudah saya lakukan, dan berhasil saat memimpin Tapanuli Utara selama sepuluh tahun," ungkap Nikson.
Nikson juga menjelaskan, tak jarang dirinya dan sejumlah OPD menerapkan kebijakan 'gotong-royong' dalam menjalankan tugasnya. APBD yang tergolong kecil membuat dirinya 'putar otak' demi menyesaikan persoalan masyarakat.
"Pernah suatu ketika, terjadi gempa dan rumah seorang warga ambruk. Tidak mungkin menunggu APBD tahun depan toh? Maka saya sisihkan anggaran pribadi saya, saya ajak OPD untuk gotong-royong, berhasil. Besok rumah itu kita bangun kembali," ungkapnya.
"Artinya, APBD kita yang minim tidak menghalangi kita membangun Tapanuli Utara. Maka di mana pun saya selalu menyampaikan motto saya, Desa Kuat, Kota Maju, Negara Berdikari. Jika kita ingin memajukan suatu daerah. Mulailah dari desa," ucap Politisi PDIP itu. (*)