LABURA - Sumut24Jam.Com
Pembangunan pasar atau pekan Sei Apung di Kabupaten Labuhanbatu Utara, Sumatera Utara yang sudah menghabiskan anggaran sebesar Rp1.3 miliar, namun hingga kini bangunan tersebut tak pernah digunakan.
Pantauan wartawan di lokasi pembangunan yang terletak di Jalan Lintas Leiodong, Sei Apung, Kecamatan Kualuh Hilir, Kabupaten Labuhanbatu Utara, Senin (3/6/2024), bangunan tersebut bahkan terbengkalai.
Sejumlah atap sudah rusak dan bahkan rumput tumbuh tinggi di sekitar bangunan.
Menurut warga sekitar, sejak bangunan berdiri, hanya aktivitas pasar malam yang pernah dilakukan di sana.
Mirisnya lagi, meski sudah didirikan pekan Sei Apung, namun hingga kini aktivitas setiap minggu atau yang biasa disebut warga sekitar dengan pokkan malah dilakukan di tanah swasta. Anehnya, sejumlah penjual malah rela memberi sebagai sewa kios kepada pengembang.
Meski sudah berulang kali diberitakan, namun hingga kini tak dua pekan di Kecamatan Kualuh Hilir tak kunjung dipergunakan. Kedua pekan tersebut yaitu Pekan Sei Apung dan Pekan Teluk Binjai.
Warga sekitar menyebut jika pekan tersebut sama sekali belum pernah dipergunakan untuk kegiatan pejab seperti fungsinya.
Dilihat dari laman Lapse.labura.go.id, pembangunan dan revitalisasi Pekan Sei Apung senilai 1.3 M. Sedangkan untuk pembangunan Pekan Teluk Binjai senilai 799 Juta.
Selain Pekan Sei Apung, Pekan Teluk Binjai juga mengalami hal yang sama.
Menelan biaya 799 Juta, namun hingga kini Pekan Teluk Binjai tak kunjung dipergunakan sebagaimana mestinya.
Saat dikonfirmasi wartawan, Bupati Labura Hendriyanto Sitorus menyebut jika dirinya sudah meminta kepada perangkat terkait untuk segera merealisasikan dan mempergunakan kedua pekan tersebut. Bahkan dirinya menyebut jika Pemkab Labura sudah mengeluarkan surat edarannya.
" Sudah bang, sudah saya perintahkan untuk segera dipergunakan" ujarnya.
Namun hingga kini surat edaran
Sementara itu, Kepala Dinas Perdagangan saat diminta keterangan enggan untuk menjawab.
Pesan whatsapp yang dikirim wartawan tak berbalas. (*/tim)