Asahan-Sumut24jam.com | Sungguh sangat disayangkan atas sikap kinerja Cabang Perusahaan PLN Kota Kisaran pada tanggal 7 November 2024 dalam waktu satu hari memadamkan/mematikan listrik hingga 2 kali dimulai dari pukul 12:45 Wib Siang dan 22:47 Wib Malam diduga macam tak ada otak karena tidak ada himbauan atau pemberitahuan kepada masyarakat Jalan Diponegoro dan Jalan Sisingamangaraja.
Dijelaskan, Warga Jalan Diponegoro dan Jalan Sisingamangaraja menyampaikan. Lucu kali nengok PLN Kota Kisaran ini bang..!. Matikan listrik sesuka suka hatinya saja.
" Kalau siang tadi maklumlah kita, mungkin ada insiden atau hal penting lainnya walaupun tak ada pemberitahuan", ucapnya.
Lanjutnya, ini kondisi malam hari disertai hujan, kalau ada perihal mendesak jadi runyam dan bingung mau melakukan apa. Kepada Pemerintah Kabupaten Asahan mohon di tegur Kepala PLN ULP Kota Kisaran yang diduga tak ada otaknya", ucap warga dengan nada geram.
Sementara itu, Dodi Antoni Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Lembaga Swadaya Masyarakat Gerakan Masyarakat dan Mahasiswa Anti Korupsi Kabupaten Asahan Provinsi Sumatera Utara Republik Indonesia (KETUM DPP LSM GEMMAKO ASAHAN SUMUT RI) mengatakan. Menurut saya sistem kinerja di Perusahaan Cabang PLN Kota Kisaran tidak profesional dan tidak bijaksana dalam pelayanan kenyamanan bagi masyarakat wilayah hukum Kabupaten Asahan.
" Diduga kalau mencari kesalahan warga/masyarakat gerak sangat cepat tanpa ditunda -tunda langsung semangat untuk bertindak ada apa ya..!!, tapi kalau urusan kinerja pelayanan himbauan dan pemberitahuan diduga pembiaran ", katanya.
Selanjutnya, Seharusnya pihak dari PLN Kota Kisaran apabila hendak melakukan pemadaman sebaiknya melakukan himbauan terlebih dahulu dalam gagasan saya sebaiknya secara manual dengan kendaraan mobil dinas dengan menggunakan pengeras suara jangan melalui online atau selebaran yang hanya terkhusus beberapa orang saja yang tahu percuma anggaran dari BUMN ada. Tolonglah kepada Perusahaan PT PLN Pusat yang berada di Jakarta di tegur keras Kepala PLN ULP Kota Kisaran diduga goblok, dungu entah tolol dalam mengambil kebijakan", cetusnya.
Tim