Asahan-Sumut24jam.com | Unjuk rasa dilakukan Pengurus Dewan Pimpinan Pusat Lembaga Swadaya Masyarakat Gerakan Masyarakat dan Mahasiswa Anti Korupsi Kabupaten Asahan Provinsi Sumatera Utara Republik Indonesia (Ketum DPP LSM GEMMAKO ASAHAN SUMUT RI) langsung di pimpin Ketua Umum Dodi Antoni di kantor Cabang Perusahaan PT Adira Finance Kota Kisaran dan disambut dengan hangat oleh Tengku Zainal Arifin Head Regional Sumatera Bagian Utara (Sumbagut) PT Adira Finance Provinsi sekitar pukul 10:00 Wib S/dengan selesai. Senin, (11/11/2024).
Dalam penjelasan Fitriyadi Head Kolektor, Nasimin Kepala Cabang Perusahaan PT Adira Finance Kisaran dan Tengku Zainal Arifin Head Regional Sumbagut tidak sinkron sementara pihak cabang kisaran menyampaikan unit mobil nasabah pada tanggal 4 November 2024 mengatakan bahwa unit itu di tarik dan sudah di jual/lelang di Kota Siantar dan ketika unjuk rasa beda lagi pernyataan dari Pihak PT Adira Sumbagut bahwa unit mobil tersebut sudah di amankan, entah mana yang benar benar pasti klarifikasi dari mereka bertiga ini. Prosedur proses dari perkataan Tengku Zainal Arifin dari Undang Undang hingga pasal hingga peraturan memang betul namun beliau tidak sadar fakta dan fiksi yang dialami konsumen/nasabah Ari Hardi (34) warga Rahuning ketika di bahas kenyataan sebenarnya oleh Ari Hardi dan Ketum DPP LSM Gemmako kronologi prosedur kejadian sebenarnya beliau mengatakan akan memproses kembali perkara tersebut.
Terpisah, Dodi Antoni Ketum DPP LSM GEMMAKO ASAHAN SUMUT RI menyampaikan. Kepada masyarakat seluruh Indonesia mohon di garis bawahi atas komentar dari Tengku Zainal Arifin Head Regional Sumbagut PT Adira Finance dalam pelelangan konsumen akan mendapatkan sisa dari penjualan bagi kalian yang pernah mengalami penarikan dari Cabang Perusahaan PT Adira Finance Kisaran. Ambil bukti bukti kalian dan datangi kantor tersebut kemudian minta hak kalian.
" Adira finance Kisaran sudah beroperasi puluhan tahun di Kabupaten Asahan, jika di hitung kali 1000 orang dilakukan penarikan sebuah unit. Maka di hitung per orang dapat sejuta saja total keseluruhan mencapai 1 Milyaran. Mari kita bayangkan kalau 10000 orang akan mencapai 10 milyar ", ucapnya.
Lanjutnya, terkait prosedur sungguh sangat mengecewakan diduga pihak PT Adira Finance Kisaran menuduh Ari Hardi menggadaikan mobil tersebut padahal nama di kwitansi bukan nama kreditur Ari Hardi melainkan nama orang lain dan peristiwa itu terjadi 2 bulan yang lalu, kalau dipikir pikir urusan apa pihak PT Adira Finance Kisaran terhadap masalah gadai tersebut karena Ari Hardi sebagai nasabah paling baik tidak mau ribut dan bermasalah rela menebus sebanyak 15 juta dan jika hal itu menjadi delik pidana kepada pihak Adira silahkan melaporkan hal itu ke jalur hukum jangan banyak cerita, karena peristiwa itu tidak nyambung dikaitkan kepokok inti permasalahan. Intinya nasabah mau menebus kalian persulit dan kalian merekayasa cerita. Pesanku cuma satu sama kalian wahai Pihak Pimpinan Pusat PT Adira Finance Di Jakarta.Tolong kau selidiki kinerja semua staf dan karyawan di Cabang PT Adira Finance Kisaran, niat baik konsumen di balas kebusukan dan kelicikan seharusnya kalian bersyukur konsumen kredit untung kalian lebih besar daripada harus melunasi. Dan kau ingat satu hal orang yang kredit karena susah bukan orang yang kaya kalau kaya ngapain kredit bossss", geramnya.
Ditambahkannya, Saya berharap agar Kepala Cabang dan Head Kolektor PT Adira Finance Kota Kisaran untuk segera dipecat bila ditangkap oleh APH. Agar tidak ada lagi korban seperti Ari Hardi Nasabah terbaik menurut saya di Wilayah Hukum Kabupaten Asahan yang tercinta ini.
Terpisah, Ari Hardi (34) Nasabah Warga Rahuning I Kecamatan Rahuning Kabupaten Asahan menjelaskan, Ketika saya jelaskan kebenaran ceritanya Kepala Head Sumbagut PT Adira Finance tidak bisa menjelaskan pada tanggal 2 November 2024 sudah saya urus kenapa tiba-tiba datang surat somasi mereka tanggal 7 bukti pengiriman tanggal 4 November 2024. Mereka yang mempersulit saya.
" Peraturan hari juga menyimpang yang dimaksud 7 hari jam kerja , setahu saya Minggu tidak di hitung kenapa sama pihak mereka dihitung. Saya orang awam yang tidak ngerti apa apa. Saya hanya tahu membayar hutang saja pak !!", ucapnya.
Kemudian, Ngerih ternyata kredit di PT Adira Finance Kota Kisaran nunggak 2 bulan harus bayar 37 juta 500 kurang lebih. Perbulannya padahal 3 juta 500, Saya merasa seperti dirampok biaya tarik 16 juta , deposit 10 juta 500 ratus tunggakan saya jalan 3 bulan total 10 juta 500 ratus kalau di totalkan jadi 37 juta, Saya berharap kepada Pihak PT Adira Finance Pusat di Jakarta dengan sangat -sangat sekali untuk mengembalikan uang DP kemarin lah sebesar 35 juta saya anggap 7 bulan itu hanya nyewa. Saya ikhlas dan tulus sumpah, tapi tolong kembalikan DP saya tersebut ", pungkasnya.
Pantauan awak media dan lembaga dilapangan, Diduga Head Kolektor PT Adira Finance Kota Kisaran menerima suap dari Debt Colector/Eksternal dan banyak lagi laporan karyawan -karyawan PT Adira Finance Kisaran yang meminta minta uang lebih dari konsumen ketika mengambil uang angsuran, mohon di tindak tegas wahai Kepala Pusat PT Adira Finance Di Jakarta.
Amin Harahap